Kisah Kelahiran dan Kematian Yudhistira - Pandawa


Yudhistira terlahir dengan nama aslinya Puntadewa yang berarti memiliki derajat keluhuran yang setara dengan para dewa. Sedangkan sebutan/julukan lain Puntadewa atau Yudhistira adalah Ajatasaru, Bharata, Dharmawangsa, Kurumukhya, Kurupati, Pandawa, Partha, Gunatalikrama, dan Samiaji.

Puntadewa alias Yudhistira ini merupakan anak sulung dari Raja Pandu dan Dewi Kunti, namun bisa disebut juga merupakan anak kedua dari Kunti karena anak pertamanya yang bernama Karna diasuh oleh Adirata. Dalam kisah disebutkan bahwa Yudhistira merupakan titisan Dewa Yama/Dharma karena ulah Pandu yang salah sasaran sewaktu akan memanah seekor rusa sehingga menerima kutukan sebelum dia sempat bercinta dengan istrinya.

Pandu dikenal sebagai orang yang adil, jujur, sabar, relijius, percaya diri dan berani berspekulasi. Dalam perjalanan hidupnya Yudhistira hampir tidak memiliki musuh, karena memiliki sifat yang sangat bijaksana dan tidak pernah berdusta. Hal ini pula yang akhirnya dimanfaatkan oleh Sangkuni ketika merayunya untuk berjudi dadu, yang menyebabkan kekalahan besar di pihak Pandawa dan merubah kisah Mahabharata menjadi sebuah cerita yang menegangkan dan penuh konflik.

Keahlian Yudhistira adalah menggunakan tombak, sebagaimana diajarkan oleh Resi Druna (Dorna), dan dalam budaya Jawa, Yudhistira dikenal memiliki beberapa pusaka yaitu Jamus Kalimasada, Tunggulnaga, dan Robyong Mustikawarih.

Salah satu kebiasaan buruk dari Yudhistira adalah senang bermain dadu. Hal tersebut benar-benar telah dimanfaatkan dengan baik oleh Sangkuni dan Duryudana yang melalui kelicikan dan lidah tajamnya berhasil mempengaruhi Yudhistira untuk bermain dadu dengannya dan mempertaruhkan hartanya yang dimulai dari uang emas hingga kerajaan dan para saudaranya. Bahkan Sangkuni pun berhasil mempengaruhi Yudhistira untuk mempertaruhkan Drupadi.

Karena kekalahannya dalam bermain dadu, Yudhistira harus kehilangan Drupadi. Duryudana yang tidak menyia-nyiakan kesempatan itu segera mengambil tindakan untuk mempermalukan Drupadi yaitu dengan menelanjanginya di hadapan para tetua, raja, dan penduduk Hastinapura. Mendengar jeritan dan ratapan Drupadi, ibu para Kurawa yaitu Dewi Gandari segera masuk dan menyuruh Duryudana untuk menghentikan permainan dan mengembalikan semua yang telah dirampasnya.Namun beberapa hari kemudian, Duryudana kembali mengajak Yudhistira untuk bermain dadu, dan hasilnya Yudhistira mengalami kekalahan yang membuat dirinya dan saudaranya yang lain dibuang ke dalam hutan selama 12 tahun.

Para Pandawa yang sedang menjalani masa pembuangan di hutan, dikejutkan oleh ajakan Duryudana yang berniat mengadakan pesta di hutan tersebut. Niatan Duryudana tersebut tentu saja untuk tujuan menghina para Pandawa. Namun yang terjadi mereka malah berselisih dengan kaum Gandharwa pimpinan Citrasena. Akibatnya Duryudana ditangkap oleh Citrasena.

Yudhistira yang mendegar kabar tersebut segera menyuruh Bima dan Arjuna untuk menolong Duryudana. Pada awalnya mereka menolak, terlebih Bima yang memang memiliki dendam kesumat terhadap Duryudana. Namun, setelah Yudhistra berniat bertarung sendirian, akhirnya dengan terpaksa Bima dan Arjuna berangkat dan menolong Duryudana. Duryudana yang tadinya berniat mempermalukan para Pandawa akhirnya malah menjadi malu sendiri.

Peran Yudhistira dalam peperangan Pandawa melawan Kurawa di Bharatayudha sangat besar. Yudhistira memilik strategi yang cukup ampuh saat menghadapi Durna. Dia menggunakan keahliannya memainkan tombak pada waktu bertarung melawan Salya, dan rasa adilnya ketika harus menghadapi Duryudana. Setelah berakhirnya perang Bharatayudha, Yudhistira dinobatkan menjadi Maharaja dunia dengan menjadi raja dari Hastinapura dan Amarta.

Yudhistira dalam perjalanan terakhirnya menuju gunung Himalaya
Daam perjalanannya menuju puncak Himalaya bersama para Pandawa dan Drupadi Bharatawarsha, Yudhistira meninggal dan ia menjadi orang terakhir yang meninggal dalam perjalanan menuju Himalaya dan masuk ke surga. Lagi-lagi di surga ia harus menerima ujian dan berhasil melewatinya.

9 comments:

Apa mungkin yudistira mengalami moksa?

This help me a lot for my work. Thanks

apa yudhistira pernah ngocok semasa hidup?

https://kokonatsutrrrrrrrrrrrrr.blogspot.co.id/2017/12/nyamuk-suka-sekali-gigit-manusia-ini.html
https://kokonatsutrrrrrrrrrrrrr.blogspot.co.id/2017/12/selain-masih-cinta-ini-5-alasan-kenapa.html
https://kokonatsutrrrrrrrrrrrrr.blogspot.co.id/2017/12/kebakaran-dahsyat-melanda-california-as.html

Taipan Indonesia | Taipan Asia | Bandar Taipan | BandarQ Online
SITUS JUDI KARTU ONLINE EKSKLUSIF UNTUK PARA BOS-BOS
Kami tantang para bos semua yang suka bermain kartu
dengan kemungkinan menang sangat besar.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
Cukup Dengan 1 user ID sudah bisa bermain 7 Games.
• AduQ
• BandarQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• FaceBook : @TaipanQQinfo
• WA :+62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
Come & Join Us!!

Yudistira meninggal di Jawa atas bantuan sunan Kalijaga

Post a Comment